Rabu, 30 Mei 2012

Dialisis


Kestabilan suatu koloid dapat dipertahankan dengan menambahkan sedikit elektrolit dengan konsentrasi yang tepat kedalam koloid tersebut. Bila konsentrasi elektrolit tidak tepat, maka justru akan terbentuk ion-ion yang mengganggu kestabilan koloid tersebut. Untuk mencegah adanya ion-ion pengganggu ini ditempuh cara dialisis menggunakan dialisator.

 
Pada proses dialisis, sistem koloid dimasukan dalam kantong semipermiabel dan dicelupkan kedalam air yang mengalir terus menerus. Kantong semipermiabel ini hanya dapat dilalui oleh ion-ion, sedangkan partikel-partikel tidak dapat melewatinya. Ion-ion yang dikeluarkan dari kantong ini larut dalam air dan mengikuti aliran air. Hal ini mengakibatkan ion-ion yang ada disekitar kantong menembus keluar.




4. KOLOID PELINDUNG

Koloid pelindung adalah koloid yang bersifat melindungi koloid lain agar tidak mengalami koagulasi. koloid pelindung bekerja dengan membentuk lapisan disekeliling partikel koloid yang lain. Lapisan ini melindungi muatan koloid tersebut sehingga partikel koloid tidak mudah mengendap atau terpisah dari mediumnya.
Koloid pelindung banyak digunakan dalam berbagai industri misalnya, di industri sus, kasein digunakan untuk melindungipartikel-partikel minyak atau lemak dalam medium cair. Dalam hal ini kasein merupakan koloid pelindung. 
Koagulasi dapat terjadi secara fisik seperti pemanasan, pendinginan dan pengadukan atau secara kimia seperti penambahan elektrolit, pencampuran koloid yang berbeda muatan. Contoh: kotoran pada air yang digumpalkan oleh tawas sehingga air menjadi jernih.
Contoh lain : susu + sirup masam —> menggumpal
lumpur + tawas —> menggumpal

Penghilangan muatan listrik pada partikel koloid ini dapat dilakukan empat cara yaitu : 

a. Menggunakan prinsip elektroforesis 
Proses elektroforesis adalah pergerakan partikel koloid yang bermuatan ke electrode dengan muatan berlawanan. Elektroforesis merupakan pergerakan zat bermuatan listrik akibat adanya pengaruh medan listrik. Ketika partikel mencapai electrode, maka partikel akan kehilangan muatannya.
Beberapa kegunaan dari proses elektroforesis antara lain sebagai berikut:

1. Untuk menentukan muatan suatu partikel koloid.
2. Untuk memproduksi barang industri yang terbuat dari karet. Misalnya pada pembuatan boneka dan sarung tangan, karetnya diendapkan pada cetakan bentuk boneka atau sarung tangan secara elektroforesis.
3. Untuk mengurangi zat pencemar udara yang dikeluarkan dari cerobong asap pabrik. Metoda ini dikembangkan oleh Frederick Cottrell (1877-1948) dari Amerika Serikat. Cerobong asap pabrik bagian dalamdilengkapi dengan "pengendap elektrostatika"berupa lempengan logam yang diberi muatan listrik, yang akan menarik dan menggumpalkan debu halus dalam asap buangan. 

b. Penambahan koloid lain dengan muatan berlawanan
Sistem koloid bermuatan positif dicampur dengan sistem koloid lain yang bermuatan negatif, kedua koloid tersebut akan saling mengadsorpsi menjadi netral maka terbentuk kogulasi. 

c. Penambahan elektrolit
Elektrolit ditambahkan kedalam sistem koloid maka partikel koloid yang bermuatan negatif akan menarik ion positif dari elektrolit. Partikel koloid yang bermuatan positif akan menarik ion negatif dari elektrolit. Menyebabkan partikel koloid tersebut dikelilingi lapisan kedua yang memiliki muatan berlawanan. 

d. Pendidihan
Kenaikan suhu sistem koloid menyebabkan jumlah tumbukan antara partikel-partikel sol dengan molekul-molekul air bertambah banyak. Menyebabkan lepasnya elekrolit yang teradsorpsi pada permukaan koloid.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar