SISTEM DISPERSI


          Tujuan Pembelajaran
1.      Siswa dapat menjelaskan ciri-ciri larutan sejati.
2.      Siswa dapat menjelaskan ciri-ciri koloid.
3.      Siswa dapat menjelaskan ciri-ciri suspensi.
4.      Siswa dapat membedakan antara koloid, suspensi dan laurtan sejati berdasarkan contoh kehidupan sehari-hari.


 A. SISTEM DISPERSI
Apabila suatu zat dicampurkan dengan zat lain, maka akan terjadi penyebaran secara merata dari suatu zat ke dalam zat lain yang disebut sistem dispersi. Zat yang didispersikan disebut  fase terdispersi, sedangkan medium yang digunakan untuk mendispersikan disebut medium pendispersi. Contoh: tepung kanji dimasukkan ke dalam air panas maka akan membentuk sistem dispersi. Di sini air sebagai medium pendispersi, dan tepung kanji sebagai zat terdispersi. Berdasarkan ukuran partikelnya, sistem dispersi dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu suspensi, koloid, larutan.

1.      Larutan
Gula ditambah dengan air termasuk larutan
Gbr 1. Larutan Gula
Sistem dispersi yang ukuran partikel-partikelnya sangat kecil, sehingga tidak dapat diamati (dibedakan) antara partikel pendispersi dan partikel terdispersi meskipun dengan menggunakan mikroskop ultra. Larutan merupakan campuran homogen karena tingkat ukuran partikelnya adalah molekul atau ion-ion sehingga sukar dipisahkan dengan penyaringan dan sentrifuge (pemusing). Ukuran pertikel zat terdispersi dan medium pendispersinya hampir sama, maka sifat zat pendispersi dalam larutan akan terpengaruh (berubah) dengan adanya zat terdispersi.
Contoh:
Larutan gula, larutan garam, alkohol 70%, larutan cuka, spiritus, air laut, bensin,   dan udara yang bersih.

2. Koloid
Gambar 2. Susu
Sistem koloid tampak homogen jika dilihat tanpa mikroskop, tetapi dengan menggunakan mikroskop tampak adanya partikel-partikel fase terdispersi. Partikel koloid dapat disaring dengan menggunakan suatu penyaring ultra. Berdasarkan sistem dispersinya, suatu koloid tampak seperti suspensi. akan tetapi, secara fisik tampak seperti larutan sehingga sering juga disebut istilah suspensi homogen.
Contoh: Sabun, susu, jelli, mentega, selai, santan, dan mayonaise.



3. Suspensi
Gbr 3. campuran  kopi dengan air





Suspensi adalah dispersi zat padat di dalam air. Zat terdispersi pada suspensi merupakan zat padat berukuran cukup besar. Ukuran partikel zat terdispersi di dalam suspensi lebih besar dari 10-5 (>100 nm) sehingga masih dapat diamati dengan mudah. Suspensi dapat disaring dengan kertas saring biasa.
 Contoh: Air sungai yang keruh, campuran kopi dengan air, campuran air dengan pasir, dan campuran minyak dengan air.

Secara garis besar, perbandingan antara Larutan, Koloid dan Suspensi dapat dilihat pada Tabel berikut ini.

Aspek
Larutan
Koloid
Suspensi
Bentuk Campuran
Homogen
Tampak Homogen
Heterogen
Kestabilan
Stabil
Stabil
Tidak Stabil
Pengamatan Mikroskop
Homogen
Heterogen
Heterogen
Jumlah fase
Satu
Dua
Dua
Sistem Dispersi
Molekuler
Padatan Halus
Padatan Kasar
Pemisahan dengan Cara Penyaringan
Tidak dapat disaring
Tidak dapat disaring dengan kertas saring biasa, kecuali dengan kertas saring ultra.
Dapat disaring
Ukuran Partikel
 <1 nm
1 nm – 100 nm.
> 100 nm

Diskusi Kelompok! 

1.      Apa persamaan dan perbedaan antara :
a.       Koloid dan larutan
b.      Koloid dan suspensi
2.      Cobalah data zat-zat yang ada disekitar kalian yang tergolong ke dalam larutan, koloid, dan suspensi minimal 10 jenis.
3.      Kelompokkan campuran urea dengan air, sabun / detergen dengan air, dan belerang dengan air ke dalam larutan, suspensi, dan koloid

Tidak ada komentar:

Posting Komentar